10.15.2012

Pernahkah ekspektasi lo akan sesuatu menjadi nol besar? Ya, baru kali ini juga gue merasakannya. Lo mungkin bisa menelusuri mengapa, tapi lo nggak pernah tau kapan persisnya semua itu lambat laun menjadi perlahan menghilang. Mungkin itu salah gue karena gue pernah berhenti berharap dengan tujuan melindungi hati.

Harapan. Apa artinya hidup tanpa harapan? Harapan lah yang membawa lo hidup. Walaupun hanya secercah harapan dalam kegelapan di suatu ruangan tanpa cahaya? Keraguan itu timbul dengan satu pertanyaan simpel, adakah masa depan bagi sesuatu yang nggak bisa diharapkan lagi?
Komunikasi, kunci utama bagi manusia untuk bertahan hidup. Entah ini hanya pandangan gue saja, atau sejak lama kita sudah menyepelekannya? Toh kita sama-sama tau, hal ini, kebiasaan ini, ternyata bagai sebuah tinta hitam yang jatuh ke air. Inilah yang membawa kita ke bagian terakhir cerita ini.
Ikhlas, satu yang paling sulit dilakukan manusia biasa, apalagi gue di muka bumi ini. Maafkan karena berhenti berusaha untuk ikhlas atas satu hal itu. Hal yang paling tidak gue inginkan di dunia ini entah sekarang, 40 tahun dari sekarang, atau selamanya gue hidup di dunia. 


Gue tau, perhatian itu mahal harga nya. Mungkin memang gue nggak mampu membeli nya darinya. Mungkin juga cerita gue nggak semenarik itu. Siapa yang tahu. Tapi gue sadar, sesuatu yang dipaksakan akan tidak baik. Akan ada yang merasa lelah dan tersakiti nantinya. 

Terima kasih banyak, untuk semua harapan yang pernah ada, pengalaman yang paling berharga.

No comments:

Post a Comment