Ini pertama kalinya gue kehilangan teman gue sendiri, diumur 20 tahun. Kemarin sore gue mendapat berita duka dengan melihat personal message BBM
teman SMA gue yang bertuliskan RIP Saugie Yokka Khalianda. Badan gue bagai disetrum.
Merinding. Seorang teman SMA gue yang gue kenal sejak gue kelas 10, pemain
saxophone yang keren, fotografer yang handal, musliman yang baik, salah satu
bibit terbaik negeri ini, calon arsitek terkreatif, memiliki cita-cita setinggi
langit yang dia tulis dan tempel di dinding kamarnya. Gue pernah berbagi mimpi
tentang Indonesia bersama dia. Menggambarkan tentang mimpi dan kekayaan Indonesia.
Ogi, semua biasa menyapanya. Seorang yang periang yang selalu
mendengarkan orang lain. Seorang good listener saat lo cerita apapun dan a good
story teller dari serius sampai lawakan, terlebih lagi ia penyayang anak kecil.
Gue tau sesayang apa dia sama keponakan-keponakannya yang lucu kecil dan kembar itu. Gue melihat
sehebat apa dia bertahan sejauh ini dengan penyakitnya yang katanya cukup
langka dan sangat ganas. Dia menginspirasi banyak orang. Bahkan orang yang
nggak kenal dia sekalipun. Dia bermimpi
untuk pergi ke Jerman. Menjadi seorang arsitek handal dan didampingi seorang
wanita hebat di sampingnya. Gue saat itu percaya yang akan menemaninya adalah
teman gue sendiri, yaitu Kiki, pendamping yang sangat cocok dengan Ogi.
Perjuangan Ogi nggak gue bisa gambarkan dengan kata-kata. Perjuangan Kiki juga.
Gue selalu merinding melihat mereka berdua, bagai dua malaikat yang
berdampingan. Aura kasih sayang yang sangat tulus, sebuah gambaran ketulusan
hati dan keikhlasan menghadapi segila apa dunia ini. Tuhan selalu memberikan
yang terbaik. Ogi selalu percaya itu. Ogi selalu ingin Kiki percaya, percaya
akan kesembuhannya walaupun yang lain sudah menyerah. Kepercayaan akan
kesembuhan Ogi, gue melihatnya di mata Kiki. Kiki juga memberikan inspirasi
untuk gue pribadi, dan banyak wanita di dunia ini.
Farewell my beloved friend, you’ll be missed. Insya Allah, khusnuh
khatimah. Lo salah satu orang terhebat yang gue kenal, Gi. Terkuat, tersabar,
dan terikhlas. Allah sayang sama lo, Gi. Karena katanya ketika kita sakit di
dunia, dosa-dosa kita akan terhapus. Aamiin. Tempat terbaik milik-Nya pasti
sudah disediakan buat lo saat ini. Selamat jalan, sahabatku. Terima kasih untuk
inspirasi dan obrolan-obrolan yang keren selama ini. Bahagia disana ya, Gi.
No comments:
Post a Comment