6.12.2013

Tertawalah


Tertawalah ketika kamu memikirikan hidupmu. Terkadang hanya butuh satu hal yang bisa dilakukan ketika aku berhadapan dengan beberapa keadaan dalam hidupku. Kenapa? Aku gila? Mungkin. Tapi sepertinya aku akan lebih gila kalau aku malah memikirkannya lebih jauh. Teman-temanku menilai aku orang yang over-think. Aku rasa saat ini sudah berkurang, jauh dari itu. Setidaknya, menurutku. Walau setiap malam aku masih sulit tidur, meladeni isi otakku yang tidak berhenti berpikir. Tapi percayalah, saat ini tingkat over-think ku jauh lebih berkurang.
Mengapa?
Pembelaanku, mungkin sekarang aku lebih realistis. Aku lebih tidak muluk-muluk. Aku lelah mencoba menebak isi kepala orang lain. Aku lebih baik tertawa, membiarkan isi pikiran dan lamunanku menguap. Bukan, bukan dengan serta-merta membiarkan waktu membawaku, tapi lebih kepada berpikir realistis. Di awal tahun ini aku pernah mengatakan aku tidak akan berhenti berharap. Aku tidak akan, aku yakin. 
Kenapa judul post ini tertawa? Sesimpel karena setiap mengingat hal ini aku tertawa. Bukan lagi bertanya, bukan meratapi. Tawaku mungkin bukan tawa bahagia. Tapi aku yakin suatu hari ini akan membawaku untuk bahagia atau setidak-tidaknya proses belajarku sebelum aku bahagia. Kebahagiaan itu bisa dicari. Namun, untuk saat ini, aku belum menemukan petanya. Walau mungkin sebagian diriku tahu kamu dimana. Sedikit harapku bahwa kamu memberiku sedikit tanda. Seperti potongan roti dongeng Hans & Gretel atau M&M's di film Petualangan Sherina. Apakah kamu sempat menaburkan potongan roti sepanjang jalan ini? Atau apa mungkin potongan roti itu sudah dimakan burung yang kicauannya sering kudengar setiap ku melewati hutan belantara ini?

No comments:

Post a Comment