8.04.2013

Tujuan

Mereka yang membangun dinding tinggi dan kokoh dahulu pernah tahu bagaimana rasanya runtuh. Aku punya dinding itu. Dinding yang kuharap dapat berdiri kokoh sampai suatu hari ada orang yang merobohkannya dengan sesuatu yang dinamakan cinta dan usaha. Setelah sekian banyak hal yang pernah kualami sepanjang hidup, aku bangga aku masih punya satu keyakinan untuk seorang tujuan.
Aku tidak ingin menjadi pilihan. Aku hanya ingin menjadi tujuan.
Kalimat itu pernah kuucapkan ke teman-temanku di kala aku belum mengetahuinya. Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, aku yakin akan satu hal. Aku berdiri untuk mengatakan, walau garis yang ternyata disadari tidak bersinggungan.
Aku lega, setidaknya. Agar setidaknya aku pernah jujur, guna tidak menyesal di kemudian hari. Setidaknya aku pernah berani menghadapi diriku sendiri untuk hal yang seharusnya dan sebaiknya kulakukan.
Otakku merasionalisasi, bertanya. Hatiku berbicara, meyakini.

2 comments:

  1. Aku tidak ingin menjadi pilihan. Aku hanya ingin menjadi tujuan. Aku suka sekali ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Melissa. Ya, kurasa setiap orang ingin jadi tujuan, bukan pilihan. Aku suka sekali blogmu, aku follow yaa. Salam kenal :-)

      Delete